CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Rabu, 16 Juli 2008

J-dorama : CODE BLUE Ep. 1 [Ongoing]

Judul : CODE BLUE
Pemain : Yamashita Tomohisa, Aragaki Yui, Toda Erika, Asari Yosuke
Tayang : 3 Juli 2008
Lagu Tema : HANABI by Mr. Children
Rating : 21,2 %

RINGKASAN
Judul drama ini sebenarnya adalah "CODE BLUE : Doctor Heli Kinkyu Kyumei." Konsep yang diangkat berdasarkan permintaan Jepang akan Emergency Medical Service yang menggunakan helikopter agar dapat mencapai pasien yang membutuhkan segera. Yamashita Tomohisa berperan sebagai dokter magang yang bekerja di bawah supervisi seorang "fight doctor" berpengalaman (Toshiro Yanagiba). Credits : tokyograph.
REVIEW
Cerita berawal dari kedatangan 4 orang dokter magang di Shoyo University Hokubu Hospital atau disingkat Shouhoku Hospital. Mereka adalah Aizawa Kousaku (Yamashita Tomohisa), Shiraishi Megumi (Aragaki Yui), Hiyama Mihoko (Toda Erika), dan Fujikawa Kazuo (Asari Yosuke). Keempat dokter muda ini adalah dokter tranfer dari beberapa rumah sakit yang masing2 telah berpengalaman sebagai dokter Emergency Room sebelumnya. Mereka pindah ke Shouhoku Hospital dengan tujuan menjadi bagian dari salah satu team Emergency Room di Shouhoku Hospital yang dikenal dengan nama SHOUHOKU DOCTOR HELI. Tugas utama unit ini adalah melakukan tindakan medis di tempat kejadian terhadap pasien yang harus segera mendapat perawatan langsung, lalu membawanya untuk ditangani lebih lanjut di rumah sakit dengan menggunakan helikopter. Dari keempat dokter ini, sayangnya akan ada yang tereliminasi. Fakta ini menyebabkan persaingan ketat antara keempat dokter ini dalam menunjukan kapabilitas mereka masing-masing dan membuktikan diri menjadi yang terbaik.


Hari pertama magang, seperti biasa keempat dokter ini melakukan pengenalan tempat serta pasien yang berada di Emergency Room Shouhoku Hospital. Selagi berkeliling ditemani oleh salah satu dokter, kasus pertama datang bagi para calon Doktor Heli. Seorang wanita 70 tahun jatuh dari tangga dan mengalami luka parah di bagian muka, dan harus segera dioperasi. Dalam ruang operasi tersebut, keempat dokter magang bertemu dengan para senior mereka, yaitu dokter lelaki yang tadi telah mengantar mereka berkeliling, seorang dokter wanita, dan dokter lelaki berpengalaman yang menjadi mentor mereka, yaitu dokter Kuroda. Dalam suasana hectic, keempatnya berusaha menunjukan kemampuan mereka, demi mendapatkan pengakuan dari para senior. Aizawa mengambil alih tindakan medis yang awalnya akan dilakukan oleh dokter Kuroda, dan berhasil dengan baik. Fujikawa berusaha melakukan intubasi, namun gagal, dan diambil alih oleh dokter lain. Hiyama berusaha melakukan analisis FAST, namun ternyata hasil analisisnya salah. Shiraishi sendiri tidak melakukan apapun, namun berhasil memberikan jawaban atas pertanyaan dokter Kuroda atas tindakan media yang akan dilakukan selanjutnya.


Karena keberhasilannya, Aizawa dan Shiraishi mendapat tugas untuk melakukan operasi lanjutan terhadap pasien tersebut, sementara Fujikawa diminta hanya mengiformasikan ruang operasi serta meminta anastesi, dan Hiyama diminta menghubungi keluarga pasien. Selagi dalam ruang operasi, Fujikawa diminta secara khusus untuk menangani CT scanning seorang pasien gadis kecil bernama Kuriyama Miki. Ia mengidap diabetes, harus melakukan cuci darah rutin dan dirawat intensif setelah mengalami cedera di lengan kanannya. Gadis 15 tahun ini ternyata sering berusaha bunuh diri akibat stress dengan keadaannya, dengan cara mengiris nadi pergelangan tangannya. Fujikawa yang gembira karena mendapat permintaan khusus, ternyata dibuat kecewa setelah tahu bahwa Kuriyama memintanya karena ia merasa malu jika seorang dokter yang keren seperti Aizawa yang memeriksanya.

Sementara itu, pasien wanita tua tersebut telah selesai menjalani operasi, dan untuk selanjutnya menjalani CT scan dengan diawasi oleh Shiraishi dan Aizawa. Hasil CT scannya ternyata mengejutkan, karena ditemukan paku dalam tengkoraknya. Ternyata ketika terjatuh, wanita tersebut membentur papan, dan paku tersebut masuk ke dalam tengkoraknya melalui hidung. Wanita itu dijadwalkan untuk menjalani operasi pengeluaran paku keesokan harinya.

Setelah pagi yang sibuk, saat makan siang keempatnya kembali bertemu di kantin. Saat sedang mengobrol, dokter Kuroda datang dan menginformasikan bahwa hari itu akan ada satu dokter magang yang ikut dalam helikopter sebagai bagian dari Doctor Heli. Ia mengajukan pertanyaan tentang pengalaman dan kepercayaan diri mereka, dan semuanya mengangkat tangan dengan mantap, hanya Aizawa yang tidak bereaksi. Karena hal ini dan hasil penilaian dokter Kuroda terhadap kinerja mereka pada pagi harinya, Shiraishi terpilih untuk ikut dalam helikopter hari itu.

Tak lama kemudian, panggilan selanjutnya datang. Shiraishi bergegas menuju lapangan terbang, diiringi pandangan iri dari ketiga rekannya yang lain. Kasus kali ini adalah seorang pemuda yang mengalami kecelakaan motor. Shiraishi kali ini dihadapkan pada keadaan dimana ia harus memutuskan tindakan apa yang harus diambil, sementara dokter Kuroda yang ikut bersamanya hanya mengawasi. Sayangnya, informasi yang diterima oleh Shiraishi tidak jelas, sehingga sampai saat ia menghadapi pasien, ia masih belum tahu tindakan apa yang harus diambil. Di tempat kejadian, Shiraishi ternyata tak mampu memutuskan apapun, sehingga diambil alih oleh dokter Kuroda.

Sementara itu, di rumah sakit, Hiyama masih berkutat dengan telepon, berusaha menghubungi keluarga dari pasien pertama mereka. Sayangnya, tak ada seorang pun keluarganya yang dapat dihubungi, atau ketika berhasil dihubungi, tak ada yang mau bertanggung jawab. Fujikawa sendiri masih menangani Kuriyama, yang ternyata masih memendam rasa kecewa atas keadaan fisiknya. Saat Doctor Heli kembali ke rumah sakit, pasien kecelakaan itu langsung dibawa ke ruang operasi dimana ketiga dokter magang yang lain telah siap. Mereka kembali berusaha membantu, tapi Shiraishi yang masih merasa kecewa atas ketidakmampuannya, melakukan kesalahan yang akhirnya membuat Aizawa membantunya. Kali ini Hiyama tidak mengulangi kesalahannya dalam diagnosis FAST, yang membuat ia diperbolehkan berada di ruang operasi lanjutan sebagaimana Aizawa dan Shiraishi sebelumnya.

Fujikawa menghadapi dilema ketika tahu bahwa hasil rontgen Kuriyama menunjukan bahwa lengan kanannya harus diamputasi karena mulai membusuk. Fujikawa yang mulai merasa dekat dengan Kuriyama setelah mendengarkan keluh kesahnya, merasa tidak tega harus mengambil lengan gadis yang baru berusia 15 tahun tersebut. Keesokan harinya, operasi terhadap pasien wanita tua dilakukan. Hiyama yang mendapat kesempatan untuk ikut berada dalam ruang operasi merasa ragu untuk ikut, karena tugasnya untuk menghubungi keluarga pasien belum berhasil. Pada akhirnya ia memilih untuk tidak ikut operasi dan kembali berusaha menghubungi keluarga pasien tersebut. Sementara Fujikawa akhirnya ikut dalam operasi amputasi lengan Kuriyama. Dalam perjalanan ke ruang operasi, Fujikawa kembali berbincang-bincang dengan Kuriyama. Fujikawa yang mempunya mimpi menjadi seorang Doctor Heli, berusaha menguatkan dan meyakinkan Kuriyama akan operasi tersebut dan akan mimpi2 Kuriyama, agar ia terus hidup dan tidak lagi merasa kecewa akan keadaan fisiknya.

Aizawa mendapat giliran sebagai Doctor Heli. Kasus kali ini adalah kecelakaan di tempat kerja, dimana seorang pekerja 19 tahun, tangannya terperangkap dalam mesin. Karena keadaanya yang cukup parah, Aizawa mengambil keputusan cepat untuk mengamputasi lengan kanan yang terperangkap dalam mesin, keputusan yang cukup mengejutkan, terutama ketika ketiga rekan magangnya yang lain mengetahui. Bagi seorang dokter magang di hari pertamanya menjadi bagian dari DOctor Heli, melakukan amputasi di tempat apalagi dengan usia pasien yang baru 19 tahun, amatlah mengejutkan. Namun bagi para seniornya, tindakan inilah yang paling tepat, karena jika dibiarkan terlalu lama, jantung pasien kemungkinan akan berhenti.

Setelah berusaha menghubungi hampir seluruh keluarga pasien, Hiyama akhirnya berhasil mendatangkan keponakannya. Hiyama pun merasa lega karena pilihannya untuk menyelesaikan pekerjaannya dan tidak mengikuti operasi tidaklah sia-sia.

Akhir hari itu, tanpa sengaja Aizawa dan Shiraishi berada di satu lift yang sama. Untuk pertama kalinya, mereka berdua saling berbicara, berbagi pengalaman pertama dalam tugasnya menjadi DOctor Heli. Dari pembicaraan itu pula, mereka berdua semakin menyadari bahwa perjuangan dan persaingan mereka agar tak tereliminasi dan dapat menjadi bagian dari Doctor Heli barulah dimulai.






PERSONAL NOTE
  • Dorama baru dari YAMAPI!!!! Dari awal promosi, dorama ini udah menarik banyak perhatian, selain karena para pemainnya, juga karena plotnya. Seperti biasa, setiap dorama Jepang berusaha memiliki plot yang berbeda dan menarik. Kali ini, yang menjadi pilihan plotnya adalah cerita mengenai suasana Emergency Room dalam suatu rumah sakit, plot yang sebenarnya sudah sering diangkat dalam seri TV Hollywood (cth ER, Grey's Anatomy) namun dalam dorama Jepang, inilah dorama pertama yang membahasnya.
  • Ada beberapa orang yang menilai dorama ini seperti versi Jepang dari Grey's Anatomy. Selain karena plotnya yang serupa, karakter pemainnya mirip, seperti Aizawa yang dinilai adalah Dr. Derek Shepherd, dan Shiraishi adalah Dr. Meredith Grey. Buat gw yang belum pernah nonton Grey's Anatomy, gw juga ga tau bener atau ga.
  • Gw sendiri ga begitu antusias dengan dorama ini. Selain karena gaya rambut Yamapi yang kriwil2 (menurut gw mirip lap pel,^^), karakter Yamapi yang di episode 1 ini terlihat cool, buat gw membosankan. Yamapi sudah terlalu sering terlihat cool, apalagi image dia sebagai seorang idol yang cool dan keren. Terus terang, gw lebih pengen ngeliat akting Yamapi jadi karakter yang berbalik 180 derajat dari image dia, seperti karakter Kusano Akira (Nobuta wo Produce). Tapi gw mengakui, seperti banyak orang lain yang sudah menontonnya bilang, peningkatan kualitas akting Yamapi terlihat disini. Pengalamannya main film dan beradu akting sama nama2 besar di dunia perfilman Jepang rupanya membuahkan hasil. Hal ini bisa dilihat dari penguasaan perannya sebagai seorang dokter, walopun jarang berdialog di episode 1.
  • Satu hal lagi yang bikin gw tak terlalu antusias, karena plotnya yang mengusung cerita kedokteran. Udah keseringan nonton ER soalnya,hehehhe...
  • Buat orang awam kayak gw, yang bukan dokter ato mahasiswa kedokteran dan semacamnya, istilah2 kedokteran yang dipake disini lumayan bikin pusing, mana gw nontonnya dengan terjemahan Inggris. Bacanya aja dah lumayan ribet, jangan harap bisa dipahami dengan benar. Yang penting buat gw, cukup tahu jalan cerita dan mengerti aja, udah. Sebodo amat bahasa kedokterannya. Tapi lumayan buat nambah2 wawasan.

NB .

Caps credit goes to : as usual, OURHOUR LJ comm. Donlotan nya juga bisa didapat disana. Love Song yang ngesub episode pertamanya.